Jumat, 02 Maret 2018

(Rangkuman 3) 5 Area Fokus Tata kelola Teknologi Informasi

5 Area Fokus 
Tata kelola Teknologi Informasi



1. Keselarasan Strategi (Strategic Alignment). 
      “IT Alignment is a journey not a destination”  menggambarkan bahwa keselarasan strategi TI dengan strategi TI dengan strategi bisnis adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam penerapan tata kelola TI dengan bisnis untuk masa sekarang dan masa yang akan dating saja yang menjadi pokok utama dalam Stategic Alignment , tetapi juga kemampuan untuk meningkatkan nilai bisnis yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

2. Penciptaan Nilai (Value Delivery).
        Menurut ITGI (IT Governance Institute, 2006), Layan TI sendiri tidak akan mampu memberikan manfaat secara langsung terhadapbisnis. Manfaat tersebut hanya bisa dihasilkan bila TI (Teknologi Informasi ) diimplementasikan bersama-sama dengan peningkatan dalam bisnis, bisnis proses, kompetensi dan prinsip kerja tiap individu dalam perusahaan, serta perubahanperubahan yang dilakukan didalam perusahaan itu sendiri. Prinsip - prinsip dasar IT value adalah tepat waktu, sesuai anggaran dan dengan manfaat yang dimaksudkan. Oleh karenanya proses TI harus dirancang, digunakan dan dioperasikan dengan cara yang efisien dan efektif yang memenuhi tujuan dan harapan perusahaan yang ditentukan oleh business value driver yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

3. Manajemen Sumber Daya (Resource Management).
       Pengelolaan sumber daya TI harus dilakukan secara tepat untuk kebutuhan bisnis.Sumber daya TI tersebut meliputi : perangkat lunak, perangkat keras, infrastruktur IT, peningkatan kualitas SDM dalam bidang TI dan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan dalam bidang teknologi.

4. Manajemen Risiko (Risk Management). 
       Manajemen resiko menitikberatkan pada hal-hal yang berkenaan dengan pengendalian internal dan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan, stakeholder dan shareholder. Segala kemungkinan resiko harus dapat diidentifikasikan sehingga dapat dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak dari terjadinya resiko tersebut. Untuk melaksanakan pengelolaan terhadap risiko, dibutuhkan kesadaran  nggota organisasi dalam memahami adanya risiko, kebutuhan organisasi, dan risiko-risiko signifikan yang dapat terjadi, serta menanamkan tanggung jawab dalam mengelola risiko yang ada di organisasi. Manajemen risiko pada teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting. Risiko yang biasa dihadapi pada teknologi informasi antara lain serangan virus yang dapat melumpuhkan kerja teknologi informasi, serangan pihak lain dengan tujuan untuk mengacaukan sistem maupun untuk mencuri data, kesalahan sistem, kerusakan sistem pendukung misalnya jaringan listrik putus, dan lain-lain. Semua risiko yang mungkin dihadapi tersebut harus diantisipasi sehingga ketika risiko tersebut terjadi tidak menyebabkan kerugian yang fatal.

5. Pengukuran Kinerja (Performance Measurement).
     Pengukuran kinerja akan menjadi tolok ukur keberhasilan penerapan tata kelola teknologi informasi. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah hasil kinerja terhadap domain tata kelola TI sudah sesuai dengan tujuan masing-masing. Pada accountability, investasi teknologi informasi harus dapat dipertanggung jawabkan. Pertanggungjawaban ini berdasarkan suatu ukuran / kriteria tertentu sehingga investasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria tersebut dinilai berdasarkan kinerja yang dihasilkan oleh teknologi informasi terhadap proses bisnis dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Penelusuran dan pengawasan implementasi dari strategi, pemenuhan proyek yang berjalan, penggunaan sumber daya, kinerja proses dan penyampaian layanan dengan menggunakan kerangka kerja seperti Balanced Scorecard yang menerjemahkan strategi ke dalam tindakan untuk mencapai tujuan terukur dibandingkan dengan akuntansi konvensional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar